Jumat, 20 Agustus 2010

The Autumn BY : Han Jisun a.k.a Lee Sujin a.k.a Jiihand

Sohee’s POV
Pohon-pohon di sekelilingku mulai menguning daunnya. Yah, wajar saja karena sudah memasuki musim gugur. Tapi udara panas masih menyelimuti kota Seoul. Tidak terasa sekarang sudah musim gugur. Padahal terasa baru kemari musim gugur dan sekarang musim gugur lagi. Aku berjalan perlahan-lahan sambil memandangi tanda-tanda datangnya musim gugur. Kira-kira hanya tinggal beberapa langkah lagi akupun sampai di tempat tujuanku, yaitu halte bis.
                Aku melihat jam tanganku, dan angka jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sore ini aku terpaksa pulang sendiri naik bis karena kyuhyun, sahabatku yang biasa pulang denganku lagi sibuk dengan kegiatan klub matematikanya. Namaku Sohee. Lengkapnya Lee Sohee. Aku anak kelas 2 SMA di salah satu sekolah kebanggaan di Korea Selatan.
                Huahh,,,, hari ini rasanya aku sangat ngantuk. Ini karena aku harus begadang untuk menyelesaikan makalah Bahasa Inggris yang nyusahin banget. Rasanya ingin cepat pulang dan tidur. Tak lama kemudian, bis yang kutunggu-tunggu akhirnya menampakkan diri dan berhenti tepat di depan halte bis. Asap knalpot yang keluar dari bis membuatku batuk-batuk dan rasanya ingin cepat-cepat merasakan dinginnya AC di dalam bis.
                Tanpa membuang waktu, akupun masuk ke dalam bis untuk merasakan AC yang setidaknya bisa menyejukkan badanku. Untung saja hari ini bis tak terlalu penuh dan masih banyak kursi kosong yang belum berpenghuni. Aku memilih duduk di kursi bagian tengah. Perjalanan dari ke sekolah ke rumahku cukup jauh. Yah, kira-kira butuh waktu 30 menit-an untuk sampai ke rumahku dengan naik bis.
                Untuk mengisi waktu di dalam bis, aku mengambil sebuah novel teenlit di tasku dan membacanya. Aku memang suka membaca. Apalagi novel-novel teenlit. Di tengah perjalanan, saat aku sedang asyik membaca entah mengapa mataku terasa sangat berat untuk melanjutka membaca. Mungkin ini pengaruh angin AC yang memang bikin ngantuk. Ditambah lagi aku kurang tidur. Aku tak ingin memaksakan kehendak untuk terus terjaga. Karena kurasa fisikku sepertinya tak mengizinkan. Akhirnya akupun tertidur pulas di dalam bis ber-AC yang semakin mempengaruhi badanku untuk beristirahat.
                Perlahan-lahan kubuka mataku. Meski pandanganku masih buram, tapi setidaknya aku tau kalau sekarang sudah malam. TUNGGU, SUDAH MALAM? Apa yang sudah terjadi? Kenapa sekarang sudah malam? Akhirnya mataku yang sudah normal pun melihat sekelilingku. Ternyata aku sedang berada di sebuah halte bis yang menurutku agak asing, karena kurasa aku belum pernah ke sini. Kenapa aku bisa sampai sini ya?
                “kamu sudah bangun?” kata seseorang yang membuat jantungku hampir lepas.  “HA… HANTU…” teriakku. Aku memang sangat takut pada makhluk lain ciptaan tuhan itu. Akupun menutup mataku agar nggak melihat pemandangan-pemandangan aneh bin ganjil. Seperti wajah tanpa mata, hidung atau mulut. “ha..ha….ha… Kamu kenapa? Aku ini sama sepertimu yaitu manusia” kata orang itu yang ternyata seorang namja. Aku melihatnya. Dia sedang duduk tenang sambil membaca novel milikku.
                Aku melihat jam tanganku dan betapa kagetnya aku saat mengetahui bahwa sekarang sudah pukul 11.00 p.m. OMO apa nanti yang dikatakan. Orangtuaku anak perempuan pulang semalam ini. Aku sangat khawatir memikirkan itu. “kenapa aku bisa ada disini?” tanyaku pada cowok yang dari tadi duduk di sampingku. Dia menghadapkan wajahnya ke arahku dan tersenyum. OMO. Aku bagaikan melihat malaikat. “tadi kau tertidur di bis. Aku tak mau membangunkanmu karna tidurmu sangat nyenyak. Kutunggu lama kamu tidak bangun juga, sedang supir bis itu mau istirahat. Jadinya aku menurunkanmu di sini.” Cowok itu berbicara dengan bahasa yang lembut dan sopan. “ini bukumu?” kata cowok itu sambil menyodorkan sebuah novel teenlit bercover warna ungu. Aku mengambil buku itu dan memasukkannya ke dalam tasku yang tergeletak disampingku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar